Rabu, 14 April 2010

TUGAS JURNAL PEREKONOMIAN INDONESIA

Nama : Raka Fitriayu Perdani (10207882)
Bangun Puji (10207193)
Kelas : 3EA01


PENGARUH SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA
DAN NILAI KURS TERHADAP RISIKO SISTEMATIK
SAHAM PERUSAHAAN DI BEJ

M. Y. Dedi Haryanto
Riyatno
Latarbelakang :
Di dalam teori investasi dikatakan bahwa setiap sekuritas akan menghasilkan
return dan risiko. Return merupakan tingkat pengembalian dari nilai investasi yang
diserahkan oleh investor sedangkan risiko adalah perbedaan return yang diharapkan
dengan return yang terelisasi dari sekuritas tersebut. Setiap sekuritas mempunyai tingkat risiko yang berbeda-beda dan saham merupakan salah satu sekuritas yang mempunyai yang tinggi dibandingkan dengan sekuritas yang lain. Namun risiko saham antar perusahaan berbeda satu dengan yang lain. Jika investor ingin berinvestasi maka selain melihat return yang akan didapat maka mereka juga harus mempertimbangkan risiko yang ada di saham tersebut. Salah satu pertimbangan dalam melakukan investasi saham adalah memperkecil risiko.
Preferensi investor terhadap risiko berbeda-beda. Tidak semua investor suka
dengan risiko. Investasi di pasar modal mengandung risiko investasi yang tinggi
dibandingkan di aset yang lain. Investor yang tidak menyukai risiko (risk averse)
punya kecenderungan untuk tidak berinvestasi di pasar modal. Namun sebenarnya
risiko investasi di pasar modal dapat dikurangi jika mereka mengerti mengenai risiko
itu sendiri.
Permasalahan :
Risiko sistematis merupakan risiko yang tidak bisa dihilangkan dan berdampak
pada semua perusahaan. Pemahaman terhadap risiko sistematis dapat membantu
perusahaan atau investor dalam penambilan keputusan-keputusan bisnis. Faktor-
faktor yang mempengaruhi besar kecilnya risiko sistematis biasanya merupakan
faktor makro ekonomi. Oleh sebab itu masalah penelitian dirumuskan sebagai
berikut :
1. Apakah tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia dan kurs mempengaruhi
risiko sistematis saham?
2. Apakah tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia dan kurs pada perusahaan
manufaktur mempengaruhi risiko sistematis saham?
3. Apakah tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia dan kurs pada perusahaan
non manufaktur memperngaruhi risiko sistematis saham?
Tujuan :
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin memberikan penjelasan tentang pengaruh
faktor-faktor makro terhadap perubahan risiko sistematis saham, serta memberikan
bukti empiris bahwa faktor-faktor makro mempengaruhi risiko sistematis saham.

Metodelogi :
1. Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling.
2. Data Penelitian
Data penelitian ini menggunakan data sekunder. Penelitian ini menguji
pengaruh faktor-faktor makro yaitu nilai kurs mata uang asing tingkat suku bunga
serta bidang industri terhadap risiko saham sistematis.
3. Pengukuran Variabel
a. Resiko sistematis saham
Risiko sistematis saham adalah beta saham. Beta saham dihitung dengan
menggunakan teknik regresi dengan model indeks tunggal. Persamaan
regrgesinya adalah :
Ri = ai + βi . RM + ei
b. Tingkat suku bunga
Tingkat suku bunga diukur dengan menggunakan suku bunga yang ditentukan
oleh Bank Indonesia selaku penguasa moneter melalui Sertifikat Bank Indonesia
(SBI).
c. Kurs mata uang asing
Kurs mata uang asing dikur dengan menggunakan kurs jual dollar terhadap
rupiah. Ukuran kurs dalam penelitian ini menggunakan ukuran relatif yaitu
selisih kurs tahun ini dikurangi kurs tahuun kemarin dibagi tahun kemarin.
4. Pengujian Hipotesis
Penelitian ini ingin menguji pengaruh faktor-faktor makro ekonomi terhadap
risiko saham. Faktor –faktor ekonomi yang akan diuji adalah tingkat suku bunga, dan
kurs mata uang. Selain itu akan di uji juga apakah bidang industri juga mempengaruhi
risiko saham. Penelitian tersebut kemudian dibuat model regresinya sebagai berikut:
BETA = a + b1 KURS + b2 SBI
Hasil :
Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa tinggi rendahnya nilai kurs dan
mempengaruhi besar kecilnya risiko. Hasil menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai
kurs maka risiko sistematik akan semakin tinggi juga. Nilai kurs mempengaruhi
transaksi perdagangan. Perdagangan yang menggunakan mata uang asing akan
mendapatkan keuntungan atau kerugian dari transaksi tersebut. Indonesia masih
menjnadi negara pengimpor sehingga banyak komponen harga barang mengandung
unsur kurs. Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return suatu investasi.
Jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun, dan sebaliknya.
Selain itu hasil menunjukkan bahwa hubungan antara suku bunga SBI dan
risiko sistematis saham adalah negatif. Hasil ini berbeda dengan penjelasan yang
semestinya yaitu jika suku bunga naik maka return investasi yang terkait dengan suku
bunga (misal deposito) juga akan naik. Akibatnya minat investor akan berpindah dari
saham ke deposito. Kemungkinan fenomena ini menunjukkan bahwa investor di
Indonesia tidak suka risiko atau risk averse.


Referensi : http://riyatnoke.files.wordpress.com/2008/10/suku-bunga-sbi.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar