Selasa, 13 Oktober 2009

PROPOSAL PENELITIAN

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP STATUS KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT


Oleh :
Raka Fitriayu Perdani
3EA01
10207882












UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2009
Latarbelakang :
Selama 30 tahun terakhir, Indonesia mencapai berbagai keberhasilan dalam pembangunan ekonomi. Bahkan oleh Bank Dunia, Indonesia digolongkan sebagai salah satu bayi ajaib di Asia Tenggara yang mencapai keberhasilan dalam pembangunan ekonomi. Pendapatan rata-rata penduduk meningkat, jumlah orang miskin berkurang dan kesejahteraan penduduk semakin baik. Hal ini terjadi sebelum krisis ekonomi melanda Indonesia di akhir tahun 1997. Dampak dari krisis telah menekan kesejahteraan rakyat, terutama mereka yang sebelum krisis telah hidup disekitar garis kemiskinan ke bawah. Salah satu indikator bagaimana terpuruknya tingkat kesejahteraan rakyat adalah terjadinya ancaman terhadap kelangsungan pangan dan gizi sebagian besar penduduk Indonesia.
Krisis ekonomi memperlambat proses penurunan yang telah terjadi selama tiga dekade terakhir. Krisis ekonomi berakibat menurunnya nilai rupiah yang berakibat pada merosotnya pendapatan perkapita dan menyebabkan jumlah penduduk miskin semakin meningkat. Dampak krisis ekonomi terhadap kesehatan masyarakat dapat dilihat secara tidak langsung. Disadari secara luas bahwa dampak krisis ekonomi berdampak negatif pada status kesehatan masyarakat, akan tetapi bukti nyata secara statistik masih perlu dikaji agar tidak terjadi kontradiksi. Kenyataannya kajian perubahan morbiditas dan mortalitas pada penduduk masih dilakukan terus menerus. Diperlukan informasi data kesehatan dengan kualitas yang baik dari sistem pelayanan kesehatan dan juga survei lainnya.
Masalah gizi kurang, terutama pada anak Balita dikaji kecenderungannya menurut SUSENAS. Banyak sekali terjadi penurunan prevalensi gizi kurang, yang menjadi pusat perhatian adalah penderita gizi buruk pada anak Balita, yang terlihat tidak ada penurunan. Masih tingginya prevalensi gizi kurang pada anak balita berhubungan dengan masih tingginya Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah (BBLR). Akibat dari BBLR dan gizi kurang pada balita berkelanjutan pada masalah pertumbuhan anak usia masuk sekolah. Masalah gizi kurang pada anak berkelanjutan pada wanita usia subur, yang akan melahirkan anak dengan risiko BBLR disertai dengan masalah anemia dan gizi mikro lainnya.
Faktor penyebab dari tingginya kematian ibu, bayi dan anak ini tidak lain disebabkan karena belum memadainya pelayanan kesehatan masyarakat dan keadaan gizi, diluar faktor pencetus lainnya yang memperkuat masalah ini seperti kemiskinan dan tingkat pendidikan. Akibat yang terlihat dari kemiskinan adalah masih dijumpai hampir 50% rumah tangga mengkonsumsi makanan kurang dari 70% terhadap angka kecukupan gizi yang dianjurkan (2200 Kkal/kapita/hari; 48 gram protein/kapita/hari). Kita ketahui Human Development Index pada tahun 2000 yang dilaporkan oleh UNDP adalah 109 untuk Indonesia, tertinggal jauh dari negara-negara ASEAN lainnya. Masih tingginya masalah gizi, akan berpengaruh nyata terhadap tingkat pendidikan dan pendapatan per kapita. Rendahnya kondisi gizi akan berakibat pada rawannya penyakit infeksi dan semakin tinggi pengeluaran terhadap kesehatan. Krisis ekonomi yang berkepanjangan akan berdampak lebih nyata pada masalah kesehatan dan gizi penduduk.





Permasalahan :
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka kami membuat beberapa perumusan masalah, sebagai berikut :
1.Adakah pengaruh faktor sosial ekonomi dan demografi terhadap status kesehatan dan gizi masyarakat?
2.Adakah hubungan antara tingkat kesejahteraan masyarakat, tingkat pendidikan masyarakat,dan tingkat pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, terhadap status kesehatan dan gizi masyarakat?
3.Adakah perbedaan antara tingkat kesejahteraan masyarakat, tingkat pendidikan masyarakat,dan tingkat pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, terhadap status kesehatan dan gizi masyarakat?

Tujuan Penelitian :
Dilakukannya penelitian ini bertujuan untuk :
1.Mendapatkan informasi mengenai pengaruh faktor sosial ekonomi dan demografi terhadap status kesehatan dan gizi masyarakat.
2.Mendapatkan informasi mengenai hubungan antara tingkat kesejahteraan masyarakat, tingkat pendidikan masyarakat,dan tingkat pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, terhadap status kesehatan dan gizi masyarakat.
3.Mendapatkan informasi mengenai perbedaan antara tingkat kesejahteraan masyarakat, tingkat pendidikan masyarakat,dan tingkat pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, terhadap status kesehatan dan gizi masyarakat.

Metodelogi :
Untuk melakukan penelitian ini dilakukan survey langsung ke tempat tujuan yaitu di daerah Desa Jasinga Kabupaten Bogor.

Manfaat :
Ada 2 macam manfaat dalam penelitian ini yaitu :
1.Manfaat Teoritis
Untuk mengkaji masalah sosial serta mengetahui proses perawatan medis kesehatan terhadap Masyarakat.
2. Manfaat Praktis
Untuk memberikan informasi bagi Masyarakat serta pihak yang berkompeten (pemerintah, LSM) dalam melakukan pendekatan dalam rangka pembuatan kebijakan mengenai kesehatan dan gizi bagi Masyarakat.





Referensi

http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/metode-penelitian komunikasi/proposal-penelitian-pengaruh-faktor-sosial-ekonomi-dan-demografi
Posted September 7th, 2008 by hendra krisdianto.

ANALISIS JURNAL Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi

ANALISIS JURNAL
Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta)

Rini Handayani
Staf Pengajar STIE Atma Bhakti Surakarta

 Permasalahan :
Ada beberapa permasalahan dalam penelitian ini, yaitu diantaranya sebagai berikut ;
 Apakah terdapat pengaruh positif signifikan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan factor social terhadap minat pemanfaatan SI
 Apakah terdapat pengaruh positif signifikan kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai dan minat pemanfaatan SI terhadap penggunaan SI.
 Latar belakang :
Saat ini, Sistem Informasi sangat diperlukan oleh berbagai kalangan. Bukan hanya programmer saja yang memerlukan tetapi para kalangan dibidang ekonomi juga sangat membutuhkan. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup kelemahan dan menetralisasi hambatan strategi dalam suatu dinamika bisnis yang di hadapi sekarang-sekarang ini. Penggunaan SI dalam organisasi telah meningkat secara dramatis. Sistem informasi diadakan untuk menunjang aktivitas usaha disemua tingkatan organisasi.
 Tujuan :
Diadakannya penelitian ini adalah untuk menguji factor-faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan system informasi dan pengaruhnya terhadap penggunaan system informasi dengan menguji model yang diajukan oleh Venkatesh et al (2003).
 Metodelogi :
Teknik atau metode yang digunakan untuk penelitian ini yaitu dengan metode statistic regresi berganda (multiple regression).
 Hasil :
Berdasarkan pengujian-pengujian yang dilakukan dan bukti-bukti empiris yang diperoleh maka disimpulkan antara lain sebagai berikut :
 Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI.
 Variabel ekspektasi usaha berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI.
 Faktor social berpengaruh positif tetapi pengaruh tersebut tidak signifikan terhadap minat pemanfaatan SI.
 Kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai terbukti mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan SI.

SEGMENTASI PASAR

Sebagai pelaku ekonomi kita harus mengetahui apa itu segmentasi pasar. Menurut saya segmentasi pasar yaitu suatu proses membagi pasar menjadi bagian per bagian atau irisan per irisan konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama dan kemudian memilih satu atau lebih segmen yang akan dijadikan sasaran. Sebelumnya, cara paling umum yang dilakukan untuk menjaring konsumen adalah dengan melalui pemasaran masal.
Untuk memasarkan kebutuhan primer atau pokok, cara ini masih sangat tepat. Banyak perusahaan pemasar kebutuhan pokok sukses menerapkan pemasaran masal. Tetapi kenyataannya berkata lain manakali diterapkan perusahaan pemasar produk lain, semisal barang elektronik. Seperti Sanyo, LG, Pannasosic, dan lain-lain. Ini beralasan, karena untuk kebutuhan non primer, konsumen cenderung mempertimbangkan hal-hal lain selain pertimbangan kebutuhan. Dan ini jelas melahirkan variasi keinginan konsumen berbeda
Segmentasi memungkinkan pemasar menghindari persaingan langsung. Ini dimungkinkan karena mereka bisa “tampil beda” dengan kompetitornya, melalui perbedaan harga, corak, kemasan, daya tarik promosi, cara distribusi dan service memadai. Para pemasar menyadi, biaya riser segmentasi pasar, berkurangnya volume per produksi dan kampanye promosi yang “lain”, memang membutuhkan dana lebih. Tetapi, kenyataan menunjukkan, strategi segmentasi pasar senantiasa diimbangi peningkatan penjualan yang significan, Di sisi lain, jika untuk ini produsen terpaksa menaikkan harga, konsumen umumnya tidak mempermasalahkan sepanjang layanan yang diberikan memuaskan.
Dalam pelaksanaannya, segmentasi pasar terbagi melalui tiga tahap utama, yakni :
1. Membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok homogen.
2. memilih satu segmen atau lebih untuk dijadikan target, dengan cara mengambil keputusan atas dasar bauran pemasaran yang khusus yakni produk, harga saluran dan daya tarik promosi.
3. menentukan posisi produk ( product positioning) sehingga bisa dirasakan konsumen dalam setiap segmen yang dijadikan ditargetkan sebagai produk yang memberikan kepuasan lebih baik daripada berbagai penawaran lainnya.

Referensi : http://consumerbehaviour.blogsome.com/2007/10/10/segmentasi-pasar

PERILAKU KONSUMEN PADA SAAT MENJELANG LEBARAN 2009

Lebaran sudah berakhir. Dapat kita lihat bagaimana perilaku konsumen pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Yang saya lihat perilaku masyarakat cenderung melakukan kegiatan komsumtif. Hal ini dapat kita lihat bahwa banyaknya masyarakat yang berbelanja ketika menjelang lebaran. Hal ini tentulah dimanfaatkan oleh produsen dalam menawarkan produknya kepada konsumen. produk mana yang paling banyak di minati saat menjelang lebaran , ada yang menawarakan diskon atau promosi produknya namun kita selaku konsumen pun harus cermat dalam memilih produk yang akan kita gunakan .
Oleh sebab itu kita selaku konsumen harus cermat dalam mengatur keuangan ,apakah kita harus berbelanja produk yang berlebihan pada saat menjelang idul fitri padahal produk tersebut tidaklah begitu penting. Sebab suasana lebaran selalu identik dengan sesuatu yang baru . makanya kita selaku konsumen harus selalu cermat dalam mengelola keuangan kita. apakah saudara ingin menjadi orang yang tergolong boros?. oleh sebab itu kita harus menjadi konsumen yang tidak hanya selalu melakukan kegiatan komsumtif secara berlebihan.
Biasanya barang-barang yang paling banyak dikonsumsi oleh konsumen yaitu bahan pangan atau sembako. Seperti daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah dan putih, minyak goreng, dan juga bahan-bahan untuk membuat kue yaitu seperti, tepung terigu, gula pasir, telur, mentega, dan lainnya. Bukan rahasia umum lagi bahwa harga-harga sembako pada saat menjelang lebaran akan naik drastic hingga 3 kali lipat harga normalnya.
Harga naik seperti ini rutin terjadi pada saat menjelang bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Namun tidak hanya Hari Raya Idul Fitri saja tapi Hari Besar lainnya pun juga terjadi penaikan harga seoerti ini seperti Hari Raya Natal, Nyepi.

ANALISA PENELITIAN PENJUALAN DAN PASAR

ANALISA PENELITIAN PENJUALAN DAN PASAR
Hotniar Siringringo
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Latarbelakang :
Setiap perusahaan yang menyadari kelangsungan hidupnya tergantung dari penerimaan pasar terhadap produknya akan memberikan perhatian yang cukup besar apda penelitian pemasaran. Salah satu alasan keengganan manajemen memperhatikan penelitian pemasaran adalah anggapan bahwa kegiatan itu membutuhkan dana yang cukup besar. Penelitian penjualan dan pasar sebagaimana penelitian pemasaran lainnya pada umumnya menggunakan instrument daftar pertanyaan atau wawancara dalam pengumpulan data. Potensi pasar merupakan perkiraan permintaan maksimum dalam satu periode waktu berdasarkan pengguna potensial dan laju pembelian.

Permasalahan :
Ada beberapa masalah yang muncul dalam penelitian ini dalam pengukuran realibillitas :
1. Tidak memungkinkan melakukan pengulangan pengukuran untuk responden yang sama.
2. Respon subjek dapat berubah pada pengukuran yang kedua.
3. Faktor situasional mungkin berubah yang menyebabkan pengukuran kedua harus berubah.

Tujuan :
Analisa penjualan salah satunya digunakan untuk memprediksi volume penjualan.

Hasil :
Sebagaian besar data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data primer yang di butuhkan pada umumnya menggunakan teknik survey dalam pengumpulannya. Kesalahan sistematik dan acak berhubungan dengan validitas sedangkan realibillitas menunjukkan kesalahn acak.
Metodelogi :
Prediksi volume penjualan menggunakan metode peramalan eksploratif ataupun kausal. Penggunaan metode eksploratif dipilih jika data histories sudah dimiliki, artinya metode ini hanya dapat dilakukan kalau perusahaan sudah menjual produk periode sebelumnya dan produk sudah masuk pada kurun waktu mapan pada kurva pertumbuhannya.
Penelitian penjualan dan pasar sebagian menggunakan data sekunder dan sebagian lagi menggunakan data primer dan pada umumnya merupakan data eksternal. Data yang diperoleh dari konsumen merupakan data primer. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dari konsumen adalah realibillitasnya.
Penentuan karakteristik pasar dapat dilakukan menggunakan teknik survey dan pengamatan. Data yang dibutuhkan berupa informasi tentang konsumen. Konsumen dapat dibedakan berdasarkan jenis kelamin, umur, tingkat pendapatan, level pendidikan, pola konsumsi, lokasi (tempat tinggal), dan lain-lain. Semua informasi ini dapat diperoleh langsung dari konsumen.